Review Film I Feel Pretty (2018)


Dari judulnya saja, kita bisa tahu bahwa film ini mengangkat seputar masalah kecantikan di dunia modern ini. Kata orang-orang, cantik itu harus langsing, berwajah tirus, dan berkaki jenjang. Kalau tidak punya salah satu kriteria itu, mohon maaf kita tidak cantik. Katanya lho. Stigma seperti inilah yang ingin disanggah film I Feel So Pretty ini.

Film yang rilis pada April 2018 ini dibintangi oleh Amy Schumer dan Michelle Williams sebagai pemeran utamanya. I Feel Pretty berkisah tentang seseorang yang hidupnya selalu merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya yang terbilang gemuk. Renee (Amy Schumer) melakukan berbagai cara untuk melangsingkan tubuhnya. Hingga suatu hari “keajaiban” datang. Tubuhnya jadi langsing dan pipinya tirus—menurutnya.

Berkat “keajaiban” ini, ia bisa mendapatkan yang diinginkannya—pekerjaan impian dan kekasih, si Ethan (Michelle Williams). Sayangnya, ia tidak tahu bahwa menginginkan sesuatu itu artinya harus kehilangan yang lainnya.


Menyanggah Stigma Cantik

Sebenarnya, plot film ini cukup sederhana. Seorang perempuan yang hidupnya tidak bahagia karena bentuk tubuhnya. Lalu, ia mendapatkan “keajaiban” menjadi cantik. Segalanya bisa ia dapatkan. Pacar tampan, pekerjaan mapan, sahabat sejati, teman yang baik. Padahal, ada satu hal yang tidak disadari oleh Renee, si tokoh utama.

Ya, “keajaiban” yang tadi tidaklah ada. Itu hanyalah bentuk hipnotis, prasangka, dan keinginan terselubung dari Renee sendiri. Konsep prasangka ini ada di adegan ketika Renee sedang melakukan gym. Di sana ada tutor sekaligus motivator yang memberikan semangat kepada peserta gym.




Kalimat-kalimat penyemangat tadi seperti magis bagi Renee. Ia tentu mempercayainya. Lalu, untuk membuktikan kemagisan tadi, Renee cedera kepala. Dan, seperti yang sudah kita kira, Renee “mengalami” keajaiban. Ia—merasa—cantik dan banyak disukai.

Seperti nggak mau melepas unsur magis ini, film ini juga beturut-turu menghadirkan imbalan positif bagi Renee. Pekerjaan impian di perusahaan kosmetik, pacar tampan plus setia bernama Ethan, sahabat-sahabat yang selalu ada, dan rekan kerjanya yang memuji kepintarannya.

Padahal, sebelum insiden cedera, Renee ini nggak suka jika dirinya dibeda-bedakan hanya karena fisiknya. Ia merasa ini semua nggak adil dan ia muak.


Sampai akhirnya, ketika semua kebahagiaan sudah didapatkan Renee, film mencapai puncaknya. Ia kehilangan segalanya. Lagi-lagi, Renee mengaitkannya dengan magis tadi. Karena, siapa sangka, Renee terpeleset dan ia cedera. Hadirlah pikiran-pikiran negatifnya—sahabatnya yang sudah nggak akan peduli, Ethan yang dikecewakannya, dan pekerjaan yang bakal “mengusirnya”.


Nggak Ada yang Berubah

Renee tetaplah Renee, nggak ada yang berubah. Selama ini ia mengira dirinya terkena sulap si motivator di tempat gym—padahal itu hanyalah ilusi. Ilusi yang datang dari alam bawah Renee bahwa dirinya cantik. Itulah kekuatan ilusi dan tekad yang kuat.



Akhirnya, bisa kita tebak bahwa ia kembali mendapatkan kebahagiaannya tanpa dibayang-bayangi oleh kemagisan tadi. Bersama Ethan, Renee tetaplah Renee.
Selamat menonton, guys!

Intinya, kita harus selalu bersyukur terhadap apapun yang telah diberikan Tuhan—terlepas dari konsep bahwa kita nggak menyukainya. Yang harus kita lakukan hanyalah terus menjalani hidup dengan semangat dan nggak menyerah. Karena, siapa tahu akan ada kebahgiaan yang selama ini kita nantik-nantikan.

Comments

Popular Posts