Buku-buku yang Mengubah Dunia 1
Inilah Buku-buku
yang Mempengaruhi Dunia (part 1)
Hai hai. Akhirnya, aku kembali. Semoga
hari-hari kalian menyenangkan dan berakhir dengan menggembirakan, ya J Kali ini balik lagi dengan sedikit
pengetahuan dari buku yang baru banget aku baca. Aku engga sengaja nemu buku
ini di tumpukan buku yang habis dibaca, tapi belum ditaruh di rak lagi.
Buku ini judulnya Buku-buku yang Mengubah Dunia oleh
Andrew Taylor. Tebalnya 220 halaman dengan hard
cover yang ditambahkan dengan cover berlapis. Buku ini sudah ada versi
terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun
2011. Jadi, kita bisa dengan mudah membaca dan mengaksesnya. Ohiya, tambahan
lagi, buku ini juga ada ilustrasi gambar dan beberapa informasi tambahan. Hal
ini biar kita engga bosan membacanya.
Meskipun Taylor, dalam kata
pengantarnya, mengatakan bahwa ia subjektif dalam memilih buku, satu hal yang
ia yakini adalah buku pilihan tersebut bukan hanya mengubah dunianya, tetapi
juga mangubah kehidupan banyak orang. Ada yang tentang intelektualitas, puisi,
politik, filsafat, teologi, atau antropologi. Seperti kata Taylor, bahwa dalam
jangka pendek, penulis dapat ditindas, dipenjara, atau dieksekuasi, ucapan
mereka disensor, dan karya mereka dibakar. Namun, dalam pergerakan arus sejarah
yang panjang, buku dan ide-ide yang dituangkan di dalamnya telah mengubah
masyarakat.
Dan inilah daftar buku yang mengubah
dunia tersebut. Postingan ini akan ada part-nya
karena lumayan banyak.
Iliad
oleh Homer
(Sumber gambar : https://googleweblight.com/i?u=https://en.m.wikipedia.org/wiki/File:Troy2004Poster.jpg&hl=en-ID&tg=122&tk=14003911796138870913)
Boleh dibilang bahwa Illiad adalah puisi yang pertama kali
dibuat. Iliad adalah puisi perjuangan
yang ditulis pada abad 8 atau 9 SM. Puisi ini terdiri dari 24 buku yang isinya
tentang pengepungan bangsa Troya oleh Yunani. Ceritanya lumayan berkelit-kelit
dan melibatkan banyak tokoh.
Penulisnya, Homer, sendiri juga tidak
diketahui detail kehidupannya. Homer ditulis bahwa ia lahir di Pulau Chios, di
timur laut Aegea. Katanya, ia buta dan berkeliling untuk menyanyikan
puisi-puisinya kepada pengunjung festival. Kehidupannya pun menjadi misteri.
Kenapa Iliad bisa mengubah dunia? Sastra Iliad bertemakan hubungan antara manusia dengan dewa-dewi,
kerapuhan hidup manusia, dan kenyataan tentang perang. Konflik yang
dituangkannya juga dramatis dan menginspirasi bagi karya-karya besar lainnya.
Karenanya, Iliad merupakan akar dari
segala jenis sastra yang ada sampai sekarang.
Ada kutipan puisi Illiad yang aku sukai di bagian
akhirnya.
Di atas keranda jenazah ia membujur;
Dan segera setelah mentari pagi melukis langit timur,
Akan kau lihat ia denggan matamu yang merindu.
(Iliad, Buku
14, diterjemahkan oleh Alexander Pope, 1720)
Naskah Illiad dikumpulkan pada abad 3 dan 2 SM oleh akademisi Yunani.
Dicetak pertama kalinya tahun 1488 oleh Firenze (cendikiawan Yunani) dan
pertama kali diterjemahkan tahun 1603. Ada yang terjemahan lebih modernnya
yaitu pada tahun 1950 oleh E.V. Rieu terbitan Penguin Classics. Ohiya, film Troy (2004) juga terinspirasi dari puisi Illiad.
Historia
oleh Herodotus
Kalau Illiad adalah puisi tertua, Historia
(Histories) adalah prosa tertua. Dikarang pada abad 5 SM yang menceritakan
tentang perkembangan Kekaisaran Persia dan disertai dengan perang antara Persia
dan Yunani sepanjang abad 6 sampai 5 SM. Historia
terdiri dari 9 buku yang ditulis dengan pemikiran sejarah. Dahulunya, kata historia artinya investigasi atau
penyelidikan. Jadi, karya ini ditulis dengan mencari sumber langsung dan bukti
pendukung dan menjabarkan sesuatu yang terjadi dengan tidak memasukkan unsur
supranatural.
Si penulis, Herodotus, lahir pada
tahun 484 SM. Ia dikatakan berasal dari Helicarnassus, di barat daya Yunani.
Beberapa kali tinggal di Pulau Samos di Athena dan Kota Taranto di Italia.
Dalam menulis Historia, Herodotus yang mendapat julukan Bapak Sejarah, memusatkan
perhatian pada apa yang sebenarnya terjadi. Seperti pada kutipan berikut, yang
juga menyiratkan makna sejarah yang seutuhnya.
“Ini adalah hasil penelitian Herodotus dari Helicarnassus
yang diterbitkan dengan harapan agar apa yang telah diperbuat oleh umat manusia
tidak akan membusuk dari ingatan, dan untuk mencegah agar hal-hal besar dan
indah yang dilakukan oleh orang Yunani dan barbar tidak kehilangan hak untuk diagungkan;
dan juga untuk mencatat mengapa mereka berselisih...”
(Historia,
Buku ke-1, Pendahuluan, diterjemahkan oleh George Rawlinson, 1860)
Yang menjadikan Historia
pengubah dunia adalah fakta bahwa ia mencakup pemahaman akan kesejarahan
manusia saat ini. Herodotus tidak hanya menceritakan tentang sejarah, tetapi
juga aspek lainnya seperti geografi, biologi, atau antropologi. Selain itu, ia
juga menyelipkan beberapa aspek cerita—yang sekarang disebut fiktif—yang mampu
membawa pembaca pada imajinasi.
Meskipun,
terkadang Herodotus menyadari bahwa yang ia tulis kurang tepat, tema yang
disampaikan lewat Historia (perang, kekuasaan, penderitaan) mampu menjadi inspirasi
bagi literatur-literatur setelahnya.
Analekta
oleh Konfusius
Kalian
tau agama Konghucu, bukan? Konfusius dipercaya sebagai pencetusnya. Konghucu
(Konfusianisme) menjadi mendunia setelah ia menulis Analekta. Analekta
disusun sebanyak 20 bab dengan bentuk percakapan antara Konfusius dan muridnya.
Berisikan tentang kehidupan yang bijak, kemanusiaan, ritual-ritual, dan
pemerintahan yang etis.
Dari sini, jelas kalau Konfusius
menginginkan agar manusia bisa berlaku baik
dan menjalani hidup dengan bijak, seperti dalam kutipannya yang juga
menjadi kesukaanku.
“Orang
yang berbeda adalah yang selalu lurus dalam hal yang hakiki dan mencintai
kebenaran, yang mengkaji perkataan orang lain dan mengamati ekspresi wajah
mereka, dan yang selalu berupaya tetap bersahaja kepada orang lain. Orang
seperti itu akan selalu istimewa di suatu wilayah dan juga istimewa di kalangan
atas. Orang yang terkenal, adalah orang yang, di permukaan, menegakkan
kemanusiaan namun dalam tindakannya, jauh dari hal tersebut dan juga adalah
yang melanggarnya tanpa rasa bersalah sama sekali.”
(Analekta,
12.20-12.23, diterjemahkan oleh Chichung Huang)
Konfusius
memiliki nama asli Kong Qiu dan hidup antara tahun 551 dan 479 SM. Dulunya ia
adalah menteri kerajaan, tetapi atasannya berlaku tidak benar. Mungkin inilah
yang menyebabkannya menulis Analekta.
Di dalam Analekta, penuh dengan
perenungan hidup akan falsafah moral yang rasional, atau ren, yang artinya kebajikan, kemanusiaan, belas kasih, kebaikan
atau cinta terhadap orang lain.
Atas
visi yang coba diungkapkan oleh Konfusius inilah, Analekta menjadi berpengaruh bagi dunia. Khususnya negara Cina.
Bahkan ajarannya dijadikan dasar dalam menjalani kehidupan, pemerintahan, dan
pendidikan.
Meskipun banyak yang bilang bahwa
ajaran Konfusius ini masih kuno, tetapi tetap saja kata-kata dan ujarannya
adalah sebuah keajekan yang mendunia. Buktinya, Anelekta diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1687 oleh
misionaris Yesuit dan bahasa Inggris pada tahun 1893 oleh James Legge menjadi Analects.
Republik
oleh Plato
Plato
lahir pada tahun 428 atau 427 SM dari keluarga terpandang. Pemikirannya yang
khas tentang keadilan, terbentuk ketika kehidupannya berada di bawah kekuasan
bangsa Sparta yang sewenang-wenang dan ketika Sokrates, gurunya, meninggal
akibat bunuh diri dengan racun di bawah kekuasan bangsa Sparta juga. Oleh
karenanya, terbentuklah karyanya yang berjudul Republik.
Secara umum, Republik menjelaskan tentang keadilan dan kebaikan serta
penerapannya dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Wow, jadi dari zaman
dahulu itu sudah ada konsep supaya kehidupan ini bisa adil. Lebih lanjut, ia
menjelaskan bahwa keadilan yang dimaksud tidak ada hubungannya dengan
kesetaraan, melainkan dengan kebahagian negara dan masyarakatnya. Seperti dalam
kutipannya di bawah ini yang benar-benar bagus.
“Kami
beranggapan bahwa dalam negara yang dikelola demi kebaikan bersama maka sangat
tinggi kemungkinan kita akan mendapati keadilan, sedangkan dalam negara yang
dikelola dengan buruk maka ketidakadilan yang lebih mungkin didapatkan.”
(Republik, Buku ke-4, diterjemahkan oleh Benjamin Jowett, 1892)
Apa
yang sebenarnya ingin coba diterapkan di dalam negara melalui Republik ini tidak dapat dipercaya
sepenuhnya. Judul Republik sendiri
baru dipilih oleh Cicero, politikus Roma, setelah 250 tahun meninggalnya Plato.
Hal ini kurang sesuai dengan nama yang diberikan Plato untuk dialognya, yaitu politeia yang artinya sistem pemeritahan
atau hak warga negara.
Terlepas dari pemberian judul, Republik telah mampu menjadi tumpuan
bagi Eropa setelahnya dalam bertindak khususnya dalam pemerintahan yang etis
dan kemasyarakatan yang bijak dan adil. Serta, pemikiran filosofi dan etikanya
mempu membangun Eropa dan dijadikan bahan diskusi oleh para cendikiawan.
Alkitab
Kitab
suci agama Kristen ini juga telah berhasil mempengaruhi Eropa dan dunia. The Holy Bible ini terdiri dari 66
kitab; 39 kitab dalam Perjanjian Lama berkaitan dengan sejarah, sasatra, dan
keyakinan orang Yahudi dan 27 kitab dalam Perjanjian Baru berkaitan dengan
kehidupan Yesus Kristus dan kegiatan penganut Kristen awal. Alkitab sendiri
berkembang dari abad 2 SM sampai 2 M.
Perjanjian
Lama, banyak mengisahkan bagaimana dunia terbentuk, kehidupan Adam dan Hawa,
sejarah Rasul dan Nabi, dan kisah Nabi Musa. Perjanjian Baru yang menceritakan
kehidupan Yesus Kristus dan mukjizatnya. Namun, Tuhan digambarkan sebagai
pendendam dan seringkali murka dalam Perjanjian Lama, sedangkan dalam
Perjanjian Baru dikatakan lebih pengasih.
Terlepas
dari penggambaran Tuhan tersebut, Alkitab sudah mengalami banyak perkembangan.
Ada satu kejadian di mana kuasa Gereja dalam masalah Alkitab ini adalah mutlak.
Ketika William Tyndale mencetak Alkitab dalam terjemahan bahasa Inggris, tetapi
salinannya diselundupkan ke Inggris. Ia kemudian dibakar. Masalah ini masih
berkaitan dengan politik. Karena, jika banyak orang yang membaca Alkitab yang
penuh nilai kebaikan, tentu mereka akan muncul banyak perdebatan yang
bersebrangan dengan kebijakan Gereja.
Salah satu versi terjemahan Alkitab
yaitu Versi Raja James yang dibuat pada tahun 1604 dikenal juga dengan nama
Versi Resmi. Mengacu pada naskah asli yang berbahasa Ibrani dan Yunani. Versi
Alkitab ini banyak disukai oleh masyarakat karena bahasanya anggun dan puitis.
Segitu dulu ya daftar buku yang
mempengaruhi dunia. Semoga nambah-nambah pengetahuan kalian. Nanti ada
postingan buat part 2. Jangan lupa
buat dibaca lagi ya J
Comments
Post a Comment