Jebakan Penuh Plot Twist di Drama Trap



Meskipun hanya terdiri dari tujuh episode, saya sama sekali tidak kehilangan rasa tegang, takut, dan cemas ketika menonton “Trap”. Drama yang satu ini termasuk ke dalam Dramatic Cinema, makanya episodenya tidak lebih dari sepuluh.

Seperti judulnya, trap tetaplah trap.

Apakah kamu pernah terbayangkan kehilangan orang yang kamu sayangi tanpa tahu keberadaannya? Belum lagi detektif dan polisi yang sudah bekerja keras membantumu seperti menemui titik buntu dan seakan ingin menyerah. Tapi, bagaimana kalau sebenarnya kamu juga menyimpan rahasia yang menjadi kunci semuanya?


Kang Woo-hyun (Lee Seo-jin) yang merupakan seorang pembawa berita terkenal harus kehilangan anak dan istrinya saat berlibur. Demi menjalankan tugasnya, Ko Dong-guk (Sung Dong-il), seorang polisi veteran membantu Woo-hyun menemukan keduanya. Kasus ini juga turut dibantu oleh seorang profiler, Yoon Seo-hyun (Lim Hwa-young).

Usut punya usut, mereka ini sedang menghadapi kasus pembunuhan berantai dengan cara yang sadis. Kasus ini memang sudah lama diincar oleh kepolisian tapi selalu lolos. Namun, sebenarnya apakah mereka sadar sedang dipermainkan?


Apik, tapi seperti ada yang kurang

Saya merasa “Trap” jadi salah satu drama besutan OCN yang sangat bagus untuk dinikmati. Tidak terlalu berat tapi penuh plot twist yang patut diikuti alurnya. Sayangnya, karena hanya ada tujuh episode inilah yang membuat saya sedikit kecewa.


Mulai dari alurnya yang sangat cepat, terdapat banyak kejutan dalam satu episode, hingga rahasia yang mulai terkuak secara berurutan. Semuanya terkesan sangat “tergesa-tega” sehingga saya pikir tujuh episode bukanlah ide yang tepat.

Menurut saya, “Trap” bisa saja menambahkan bagaimana latar belakang Woo-hyun, si pembawa berita. Dengan begitu, saya bisa tahu orang seperti apakah Woo-hyun ini. Karena, jujur saja, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba saja dirinya menjadi kunci dari kasus hilangnya istri dan anaknya ini.


Lalu, dari sisi kelompok pemburu yang menjadi incaran kepolisian. Sebenarnya siapakah kelompok ini? Apa motifnya memiliki hobi membunuh manusia yang terbilang aneh? Kalau disebut psikopat, tentu saja ada “sesuatu” yang menghubungkan ikatan aneh tadi.

Belum lagi jawaban atas hilangnya istri dan anaknya yang bagi saya masih bisa digali lebih dalam sehingga bisa jadi drama thriller terapik versi saya.


Yaaa, meskipun “Trap” masih menyisakan hal-hal ganjil yang bagi saya sebenarnya punya peluang untuk dieksplor lebih lanjut, drama ini tetaplah keren. Saya merekomendasikan “Trap” kalau kamu suka genre drama thriller yang penuh plot twist.

Comments

Popular Posts