Pertuturan Bahasa yang Membutuhkan Kesederhanaan Kata
Bus Transjakarta vs Busway
Perihal yang
Mudah Diucapkan yang Dipilih
Oleh: Anisa Setiani
Percakapan satu:
“Mau ke mana nanti?”
“Mau pulang”
“Oh naik apa?”
“Naik busway”
Percakapan dua:
“Jalan-jalan enaknya naik Gr*b atau Ub*r”
“Naik busway aja yuk biar irit ongkos”
Itu adalah dua percakapan saya dengan beberapa
teman. Sebenarnya itu sudah umum dalam masyarakat kita, terlebih lagi ungkapan
“naik busway” terasa lebih cocok dan sederhana.
Kata busway
berasal dari bahasa Inggris yaitu bus dan way yang diartikan sebagai jalur bus.
Kata jalur bus dalam KKBI artinya
adalah jalur khusus bus yang mengambil sebagian dari jalan raya. Kata Transjakarta berasal dari bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia yaitu trans dan Jakarta. Kata trans merupakan bentuk terikat dan dalam KBBI artinya adalah
melintang; melintas; menembus; melalui.
Busway yang seringkali diucapkan masyarakat merujuk
pada konteks sebuah bus besar bernama Transjakarta yang hanya khusus beroperasi
di daerah Jakarta dan sekitarnya saja. Bus Transjakarta ini menjadi korban atas
kebiasaan penyebutan yang kurang baik yang sudah ditanamkan sejak lama oleh
masyarakat kita. Uniknya, dalam laman Wikipedia, Transjakarta–umumnya disebut
Busway—adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia
Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri juga dalam pertuturan bahasa,
yang mana yang mudah, singkat, dan sederhana pun akan digunakan dalam
pertuturan ini. Misalnya dalam bahasa Inggris terdapat kata simple dan dalam bahasa Indonesia
terdapat kata sederhana. Banyak orang
yang lebih seing menggunakan kata simple
dalam pertuturan dibandingkan dengan kata sederhana
karena memang terbilang cukup singkat untuk diucapkan.
Kita pun sebagai akademisi sudah seharusnya terbiasa
untuk mengucapkan Transjakarta dan bukan busway. Ini karena kita tahu betul
bahwa kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Selain dari segi
semantik yang berbeda, dari segi fonologiknya juga berbeda. Busway terdiri dari
dua buah suku kata, sedangkan Transjakarta terdiri dari empat suku kata. Masyarakat
tentu akan memilih untuk mengucapkan busway dibandingkan Tranjakarta jika kita
mengabaikan maknanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita akan lebih suka untuk
mengucapkan naik busway. Jika hal ini terus berlanjut tanpa kita hentikan—dalam
ungkapan “naik busway”—maka bisa dipastikan “naik busway” akan menggantikan
ungkapan “naik Transjakarta”.
Salam hangat :)
Comments
Post a Comment